a. Mengetahui tentang OP-AMP
b. Mengetahui pengertian sensor thermocouple
c. Mengetahui prinsip kerja sensor thermocouple
2. Teori[kembali]
a. Operational Ampilifier
Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan
tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input
inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian
umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan
keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp). Pada dasarnya operasional
amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat diferensial yang memiliki 2 input
dan 1 output.
Prinsip kerja sebuah operasional Amplifier (Op-Amp) adalah
membandingkan nilai kedua input (input inverting dan input non-inverting),
apabila kedua input bernilai sama maka output Op-amp tidak ada (nol) dan
apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output Op-amp akan
memberikan tegangan output. Operasional amplifier (Op-Amp) dibuat dari penguat
diferensial dengan 2 input.
b. Pengertian Sensor Thermocouple
Thermocouple merupakan sensor yang mengubah besaran suhu menjadi tegangan, dimana sensor ini dibuat dari sambungan dua bahan metallic yang berlainan jenis. Sambungan ini dikomposisikam dengan campuran kimia tertentu, sehingga dihasilkan beda potensial yang berbeda antara sambungan yang akan berubah terhadap suhu yang dideteksi.
Thermocouple didasarkan pada efek seeback, sebuah fenomena dimana tegangan yang sebanding dengan suhu dapat dihasilkan dari rangkaian yang terdiri dari 2 kawat logam yang berbeda.
c. Prinsip kerja sensor thermocouple
Berdasarkan gambar diatas, ketika junction memiliki suhu yang sama, maka beda potensial yang melalui dua persimpangan tersebut adalah nol (V1=V2). Ketika persimpangan yang terhubung dalam rangkaian diberikan suhu panas atau dihubungkan ke objek pengukuran, maka akan terjadi beda suhu antara 2 persimpangan tersebut yang menghasilkan tegangan listrik dan nilainya sebanding dengan V1-V2.
a. Dioda Zener
b. OP AMP 07
c. TCB
d. Potensiometer
e. LF 353
f. VCC (-)
g. Voltmeter
h. Resistor
i. Capasitor
j. VCC (+)
k. Ground
Prinsip Kerja :
Suhu diukur menggunakan thermocouple. Perbedaan suhu antara 2 metal yang berbeda jenis menyebabkan adanya perbedaan tegangan antara 2 metal, karena output dari termokopel merupakan sinyal tegangan
berfrekuensi rendah, perlu dipasang sebuah filter untuk menghilangkan sinyal tegangan
frekuensi tinggi yang tidak lain adalah noise. R4, R5, C1, dan C2 adalah
komponen penyusun low pass filter yang memiliki frekuensi cut off sekitar 3Hz.
Diode zener D2 dan D3 digunakan untuk membatasi input yang masuk ke rangkaian.
Resistor pull up 1MΩ berfungsi sebagai pengaman pada saat termokopel putus /
tidak terhubung, karena saat termokopel tidak terhubung input rangkaian signal
conditioning menjadi besar sehingga pemanas tidak akan menyala bila alat ini
digunakan sebagai pengendali suhu.
Dihubungkan ke rangkaian non Inverting OP-AMP menggunakan IC
OP 07. Didalam rangkaian ini terdapat 2 buah potensiometer. RV1 sebagai Zero
adjustment, berfungsi untuk mengatur besar kecilnya tegangan offset keluaran.
Tegangan offset adalah tegangan yang timbul pada keluaran saat nilai inputannya
nol. Tegangan ini digunakan untuk menentukan suhu terendah yang bisa dibaca
alat ukur ini. RV3 sebagai Gain Adjustment, berfungsi untuk mengatur besar
penguatan pada tingkat ini, dengan menganggap tegangan offset = 0V, penguatan
saat potensiometer posisi minimal 31, penguatan saat potensiometer posisi
maksimal 41.
Kemudia dihubungkan ke Op Amp non inverting yang digunakan adalah
LF 353 Pada penguat ini nilai gain adalah tetap yaitu sebesar 6,8.
Penguatan secara keseluruhan saat potensiometer posisi
minimal 210,8. saat potensiometer posisi maksimal 278,8.
Video Rangkaian
a. simulasi proteus
Rangkaian pengkondisian sinyal Thermocouple (Download)
b. video simulasi
c. Materi PDF
(download)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar